Contoh Pendekatan Geografi Serta Studi Kasusnya

Contoh Pendekatan Geografi Serta Studi Kasusnya merupakan artikel yang akan saya tuliskan pada kesempatan ini. Saya sangat memaklumi bahwa banyak orang yang mencari tentang mata pelajaran geografi khususnya beberapa contoh pendekatan geografi yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika kita dapat membaca fenomena alam, maka akan sangat dengan mudah kita memahami fenomena geografi dan kita dapat membuat contoh pendekatan geografi baik itu untuk tugas atau pun sebagai jurnal ilmiah.

Pengertian geografi sendiri itu adalah studi tentang fenomena geosfer dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Oleh karena itu, maka pendekatan geografi yang mencakup 3 hal dapat dianalisa dengan menggunakan metode yang sesuai dengan kaidah keilmuan.

Dalam artikel yang telah disampaikan shoutedMe.com dengan judul Materi 3 Pendeketan Geografi sudah dibahas contoh pendekatan geografi untuk masing-masing pendekatan geografi seperti pendekatan keruangan, pendekatan kewilayahan dan kompleks kewilayahan.
Untuk dapat membantu Anda lebih memahami materi pendekatan geografi, maka kami membuat artikel lanjutan dari artikel sebelumnya. Artikel ini bertujuan untuk memberikan contoh pendekatan geografi yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Pendekatan Geografi Serta Studi Kasusnya

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ada 3 pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan, pendekatan kewilayahan dan pendekatan kompleks kewilayahan, maka dalam artikel ini juga akan diberikan 3 contoh pendekatan geografi sesuai dengan 3 metode pendekatan geografi.

Contoh pendekatan geografi yang akan kami sampaikan disertai dengan studi kasus serta pemecahan masalah sesuai dengan fenomena atau kejadiannya.

Berikut adalah beberapa contoh pendekatan geografi.

Contoh Pendekatan Keruangan

Analisis keruangan (spasial) merupakan pendekatan yang khusus dalam ilmu geografi. Pendekatan keruangan merupakan studi tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan membahas masing-masing aspek-aspek keruangannya.

Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya.

Berikut adalah contoh pendekatan keruangan atau Spasial Analysis.

Contoh 1 Pendekatan Keruangan ( Letak Tanah )

Tuan A mempunyai sebidang tanah yang terletak di pinggir jalan, sementara di lokasi lain Tuan A juga memiliki sebidang tanah yang letaknya jauh dari pinggir jalan. Akan tetapi, tanah si Tuan A yang terletak dipinggir jalan tanahnya gersang dan di lokasi yang lain tanahnya subur. Jika ditinjau dari aspek harga, manakah yang lebih mahal?

Mari kita analisa.

Tanah 1 terletak di pinggir jalan tetapi tandus, sudah pasti tanah 1 tersebut tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian namun mempunyai akses yang mudah. Kita dapat menganalisa bahwa akses yang mudah akan membuat tanah 1 milik tuan A tersebut pasti berharga mahal karena orientasinya bukan pada tingkat kesuburan tetapi kemudahan akses yang memungkinkan tanah 1 milik tuan A cocok untuk bisnis lain misalnya pertokoan atau pergudangan.

Tanah 2 milik tuan A yang subur terletak jauh dipinggir jalan, ini artinya aksesnya sulit tetapi subur. Jika saya seorang pembeli tanah, maka saya akan menawar sedikit murah tanah 2 milik si tuan A karena akses yang sulit, walau tanah 2 tersebut subur tetapi ada tambahan biaya produksi yaitu ongkos angkut.

Contoh Pendekatan Ekologi (Lingkungan)

Ecological Approach atau pendekatan ekologi adalah pendekatan geografi yang menganalisa interaksi makhluk hidup dengan lingkungan disektarnya. Pendekatan kelingkungan juga menganalisa prilaku organisme terhadap lingkungan yang menghasilkan dampak fenomena tertentu.

Contoh 1 Pendekatan Ekologi ( Fenomena Banjir )

Setiap tahun di Lokasi A selalu terjadi banjir dan merupakan masalah tahunan wilayah tersebut. Kemudian seorang ahli geografi menganalisa kenapa di lokasi A tersebut terjadi banjir setiap tahun.

Ahli geografi tersebut kemudian melakukan kajian dan survey di lokasi A tersebut dan hasilnya adalah sebagai berikut:
  1. Diketahui bahwa lokasi A terletak di pinggir sungai
  2. Hulu sungai tersebut gundul disebabkan oleh aktivitas warga lokasi A
  3. Warga lokasi A juga suka membuang sampah ke sungai
  4. Sungai tersebut juga tidak ada tanggul

Dari hasil survey diatas didapat kesimpulan bahwa ada 4 faktor utama penyebab banjir sehingga diperlukan beberapa pendekatan geografi untuk menanggulanginya.

Pertama lokasi A yang terletak dipinggir sungai perlu dibuatkan tanggul agar air tidak meluap ke pemukiman. Kedua, adalah pendekatan aktivitas manusia dimana perlu diberikan bimbingan atau penyuluhan bahwa penebangan hutan dan membuang sampah sembarangan adalah pemicu banjir sehingga perlu dibuatkan tempat pembuangan sampah.

Dari contoh pendekatan ekologi diatas dapat kita perhatikan beberapa hal yaitu interaksi manusia dengan lingkungannya dan prilaku manusia terhadap lingkungannya.

Contoh 2 Pendekatan Ekologi ( Tanah Longsor

Beberapa bulan yang lalu, di Banjarnegara terjadi longsor yang menimbulkan kerugian material dan korban jiwa. Longsor juga menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal.

Fenomena longsor banjarnegara dapat dianalisa dengan metode pendekatan ekologi ( Ecological Approach) dengan cara menganalisa struktur tanah, identifikasi prilaku masyarakat serta faktor-faktor eksternal lain seperti curah hujan yang tinggi.

Berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh BNPB, ada 3 penyebab utama longsor di Banjarnegara. Penyebab pertama adalah materi tanah yang merupakan endapan vulkanik tua sehingga saat hujan terus menerus mengguyur material tersebut menjadi lunak (semacam lumpur) karena menyimpan air.

Penyebab yang kedua adalah tingkat kemiringan tanah. Diketahui bahwa lokasi longsor mempunyai tingkat kemiringan 60 persen. Selain itu, di lokasi tersebut juga tidak terdapat pohon-pohon besar yang dapat menguatkan tanah.

Ketiga adalah prilaku manusia terhadap lingkungan sekitar. Mayoritas utama mata pencaharian masyarakat setempat adalah petani palawija sehingga mereka menebang pohon-pohon besar yang memiliki fungsi menguatkan tanah. Ketika tidak ada penguat, maka tanah akan menjadi labil sehingga longsor terjadi.

Contoh Pendekatan Geografi Kompleks Kewilayahan

Pendekatan kompleks kewilayahan merupakan perpaduan antara pendekatan keruangan dan pendekatan lingkungan. objek yang dikaji dalam pendekatan kompleks kewilayahan bersifat multivariate, maka kajian bersifat horisontal dan vertikal.

Kajian horisontal merupakan analisis yang menekankan pada keruangan, sedangkan kajian yang bersifat vertikal menekankan pada aspek kelingkungan.

Contoh Pendekatan Kompleks Kewilayahan

Fenomena yang dikaji dalam pendekatan kompleks kewilayahan yang bersifat vertikal dan horizontal memungkinkan analisis pendekatan ini sangat kompleks.
Beberapa contoh pendekatan kompleks kewilayahan diantaranya fenomena urbanisasi, pemukiman penduduk atau fenomena lain yang melibatkan dua wilayah dan ruang yang berbeda.

Urbanisasi merupakan fenomena perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penarik sehingga menimbulkan masalah baru di tempat yang baru.

Fenomena ini dapat dianalisa dengan geografi diantaranya adalah dengan pendekatan kompleks kewilayahan yang merupakan perpaduan antara pendekatan keruangan dan pendekatan lingkungan.

Dalam fenomena urbanisasi kita mengkaji dua ruang yaitu ruang kota dan ruang desa serta mengkaji fenomena sosial yang terjadi didalamnya.

Kajian dalam fenomena geografi yang bersifat vertikal dan horizontal memungkinkan kita menemukan solusi yang tepat atas masalah tersebut.

Dan sekarang mari kita analisa fenomena urbanisasi ini dari disiplin ilmu geografi dengan menggunakan metode pendekatan geografi kompleks kewilayahan.

Ada 2 faktor yang kita kaji yaitu faktor penarik dan pendorong urbanisasi. Kita tahu bahwa kota menyediakan fasilitas yang lengkap dan kehidupan yang lebih modern dan kompleks. Kota juga menyediakan berbagai macam kemudahan dan lapanan kerja yang banyak sehingga menarik kaum urban untuk pindah ke kota.

Akan tetapi tidak semata-mata fasilitas dan mudahnya akses yang menjadi faktor penarik urbanisasi akan tetapi juga di pengaruhi oleh keadaan ruang perdesaan.

Ada faktor pendorong urbanisasi yaitu kondisi ruang desa. Masalah utama perdesaan adalah lapangan kerja yang sulit, fasilitas yang kurang lengkap, lahan pertanian dikuasai oleh segelintir orang saja dan sebagainya.

Nah, akibat kondisi tersebut memungkinkan orang orang desa pindah ke kota untuk mencari penghidupan yang layak ata sekedar mencari pengalaman hidup di kota.

Masalahnya, ruang kota tidak bertambah akan tetapi penghuni kota terus bertambah. Kondisi ini mendatangkan masalah baru bagi ruang baru yaitu masalah pemukiman penduduk.
Dari contoh diatas kita dapat menyimpulkan bahwa fenomena urbanisasi mengakibatkan masalah baru bagi desa dan kota. Masalah tersebut dapat dipecahkan dengan pendekatan geografi kompleks kewilayahan.

Demikian artikel tentang Contoh Pendekatan Geografi Serta Studi Kasusnya ini disampaikan dan semoga artikel yang kami sampaikan ini bermanfaat bagi Anda semuanya. Semoga apa yang kami sampaikan juga menambah wawasan anda tentang pendekatan geografi.

Belum ada Komentar untuk "Contoh Pendekatan Geografi Serta Studi Kasusnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel