Pengertian Sosiologi: Pembahasan Lengkap Sosiologi
Selasa, 23 Oktober 2018
Tulis Komentar
Apa itu Sosiologi? Pengertian Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu yang mempelajari tentang sifat masyarakat, prilaku masyarakat dan perkembangan masyarakat. Akan tetapi bukan hanya sekedar itu saja yang akan kami sampaikan melainkan semua aspek kajian sosiologi.
Di Sekolah, mata pelajaran sosiologi diajarkan di kelas x (sepuluh) semester 1. Ada pun materi sosiologi yang disampaikan adalah Pengertian Sosiologi, Sejarah Perkembangan Sosiologi, Objek Kajian Sosiologi, Sosiologi Sebagai Ilmu, Hakikat Sosiologi, Metode Sosiologi dan Cabang-cabang Sosiologi.
Sosiologi berasal dari bahasa Latin
Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Definisi Masyarakat itu sendiri adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya.
Apa saja hal yang dipelajari dalam sosiologi?
Kelompok-kelompok yang dipelajari oleh sosiologi itu terdiri dari
Sosiologi merupakan dari cabang Ilmu sosial yang khusus mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
Sebagai cabang ilmu, sosiologi dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Prancis yaitu AUGUST COMTE, yang kemudian beliau disebut sebagai bapak sosiologi.
Sejarah mencatat seorang nama yang juga kebangsaan Prancis EMILE DURKHEIM,yang kemudian melembagakan sosiologi sebagai disiplin akademisi.
Sebagai sebuah ilmu, Sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Sosiologi istilah yang berasal dari kata latin socius yang berarti teman dan logos yang berasal dari kata yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku berjudul “ Cours De Philosophie Positive “ karangan August Comte pada tahun 1798-1857.
Sosiologi muncul sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di benua Eropa.
Sejak awal masehi hingga abad 19 eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia,para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.
Tahap Metafisis :
Tahap Positif :
Comte kemudian membagi sosiologi dalam dua jenis sosoilogi yaitu :
Rintisan Comte tersebut disambut dengan baik oleh masyarakat luas hal ini dibuktikan dengan tampilnya beberapa tokoh ilmuwan besar dibidang sosiologi.
Semuanya berasal dari Benua Eropa dan masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pemikiran dan beragam pendekatan dalam mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan sosiologi sebagai sebuah ilmu.
Karl Marx :
Emile Durkheim :
Marx Weber :
Sorokin merupakan seorang akademisi dan aktivis politik, ia pindah dari Rusia ke Amerika Serikat pada tahun 1923 dan meninggal pada 10 februari 1968, di Winchester, Massachusetts. Pengertian sosiologi menurut Pitirin Sorokin adalah:
Dari berbagai Definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum.
Contoh Fakta sosial
Di kampus seorang mahasiswa diwajibkan untuk datang tepat waktu, berpakaian rapi, dan bersikap hormat kepada dosen. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan kedalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar.
Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang ada di luar individu ( KAMPUS ), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu ( mahasiswa ).
Contoh:
Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah ada 2 yaitu troubles dan issue. Troubles adalah permasalahan pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Issue adalah merupakan hal yang ada diluar jangkauan kehidupan pribadi individu.
Contoh:
Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif saja.
Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pakar dan pemikir diabad pertengahan seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas
Mereka berpendapat bahwa sebagai mahluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui,apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya.
Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa kini.
Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan ( sekitar abad ke-17M ), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini.
Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan dengan struktur yang lebih baru, hal ini jelas terlihat terutama dalam revolusi Amerika, Revolusi Industri dan Revolusi Prancis.
Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh tiga revolusi tersebut terasa pengaruhnya diseluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat
Banyak kerajaan –kerajaan besar di eropa yang jatuh dan terpecah belah.
Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan manusia/masyarakat harus dapat dianalisis,mereka telah meyakinkan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan, dan kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah di antisipasi secara dini.
Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat artinya :
Dengan metode ilmiah yang tepat ( penelitian berulang kali,penjelasan yang teliti,dan perumusan teori berdasrkan pembuktian ),perubahan masyarakat sudah dapat di antisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.
Mengapa bukan di Eropa ?.. (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya).
Pada permulaan abad ke 20, gelombang besar imigran berdatangan ke amerika utara.gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk,munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain-lain.
Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakan.
Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berfikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala eropa tidak relevan lagi.
Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu maka lahirnya “SOSILOGI MODERN “.
Berkebalikan dengan pendapat para ahli sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung Mikro ( lebih disebut pendekatan Empiris ), artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta-fakta sosial yang muncul.
Berdasarkan pakta sosial tersebut dapat disimpulkan perubahan masyarakat secara menyeluruh, dan sejak saat itulah itulah disadari betapa pentingnya “ PENELITIAN/RESEARCH “ dalam sosiologi.
Pada abad ke 19 August Comte menulis beberapa buku yang berisikan pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat, jadi hasil pengkajian dari proses sebuah keilmuan dimulai dari penelitian permasalahan, gejala-gejala yang terjadi di masyarakat memasuki tahap akhir yaitu “ ILMIAH “.
Comte berkata bahwa Sosiologi adalah merupakan sebagai Ilmu Pengetahuan,yang khusus mempelajari atau membicarakan masyarakat atau Ilmu Pengetahuan yang mempelajari tentang Kemasyarakatan.
Karena itu sosiologi mengedepankan segala sesuatunya harus berdasarkan pengamatan, penelitian, bukan sebagai hasil spekulasi.
Ilmu pengetahuan dapat dibedakan menurut sifat dan objeknya.
Menurut sifatnya ilmu pengetahuan terbagi 2 kelompok :
Ilmu pengetahuan menurut objectivitas terbagi dalam 4 kelompok :
Mazhab Geografi dan lingkungan yang mengatakan bahwa manusia atau masyarakat hanya mungkin timbul dan berkembang apabila ada tempat berpijak dan tempat hidup.
Teori yang termasuk dalam mazhab ini adalah teori dari Edward Buckle dari Inggris tahun 1821-1862, Le Play dari Prancis tahun 1806-1888 dengan bukunya History Of Civilazation In England.
2. Mazhab Organis dan Evolusioner
Mazhab Organis dan Evolusioner adalah mazhab yang mengatakan bahwa suatu organisme akan bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan dengan adanya diferensiasi antara bagian-bagiannya, jadi teori ini ingin membuktikan bahwa manusia atau masyarakat tanpa diferensiasi pada tahap pra industri secara intern tidak stabil karena terlibat pertentangan-pertentangan pada dirinya sendiri, tokoh pada Mazhab ini adalah Herbert Spencer, W.G Summer dengan bukunya Folkway, Emile Durkheim dengan karyanya Division Of Labour, Ferdinand Tonnes.
3. Mazhab Formal
4. Mazhab Psikologi
Gabriel Tarde ( 1843-1904 ) ahli dari Prancis dengan mengatakan tentang kejelasan gejala-gejala social didalam kerangka reaksi-reaksi psikis seseorang.
Richard Horton Cooley ( 1864-1926 ) ahli sosiolog dari Amerika Serikat mengatakan bahwa individu-individu dan masyarakat saling melengkapi,dimana individu hanya akan menemukan bentuknya dalam masyarakat.
L.T.Hobhouse ( 1864-1929 ) sosiolog Inggris yang sangat tertarik dengan pada konsep-konsep pembangunan dan perubahan social.
5. Mazhab Ekonomi
Ddalam mazhab ini lebih kepada penjelasan-penjelasan ajaran Karl Mark ( 1818-1883 ) dan ajaran Mark Webber ( 1864-1920 ). Dalam penjelasnnya Karl Mark mengatakan selama masyarakat masih terbagi dalam kelas-kelas, maka pada kelas yang berkuasalah akan terhimpun segala kekuatan dan kekayaan.
Sementara Mark Webber berpendapat bahwa bentuk organisasi social harus diteliti menurut prilaku warganya, yang memotivasinya serasi dengan harapan warga-warga lainya.
Di Sekolah, mata pelajaran sosiologi diajarkan di kelas x (sepuluh) semester 1. Ada pun materi sosiologi yang disampaikan adalah Pengertian Sosiologi, Sejarah Perkembangan Sosiologi, Objek Kajian Sosiologi, Sosiologi Sebagai Ilmu, Hakikat Sosiologi, Metode Sosiologi dan Cabang-cabang Sosiologi.
Sosiologi berasal dari bahasa Latin
socius berati kawan,teman dan logos berai ilmu pengetahuan
Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Definisi Masyarakat itu sendiri adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya.
Apa saja hal yang dipelajari dalam sosiologi?
- Masyarakat
- Prilaku masyarakat
- Prilaku sosial manusia dengan mengamati prilaku kelompok yang dibangunnya.
Kelompok-kelompok yang dipelajari oleh sosiologi itu terdiri dari
- Keluarga
- Suku bangsa
- Negara
- Organisasi politik
- Ekonomi dan
- sosial
Pengertian Sosiologi Pembahasan Lengkap Sosiologi
Sebagai pengenalan dasar tentang materi sosiologi kami akan mengulas sedikit pokok bahasan sosiologi. Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu yang mempelajari tentang sifat masyarakat, prilaku masyarakat dan perkembangan masyarakat.Sosiologi merupakan dari cabang Ilmu sosial yang khusus mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
Sebagai cabang ilmu, sosiologi dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Prancis yaitu AUGUST COMTE, yang kemudian beliau disebut sebagai bapak sosiologi.
Sejarah mencatat seorang nama yang juga kebangsaan Prancis EMILE DURKHEIM,yang kemudian melembagakan sosiologi sebagai disiplin akademisi.
Sebagai sebuah ilmu, Sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Sosiologi istilah yang berasal dari kata latin socius yang berarti teman dan logos yang berasal dari kata yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku berjudul “ Cours De Philosophie Positive “ karangan August Comte pada tahun 1798-1857.
Sosiologi muncul sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di benua Eropa.
Sejak awal masehi hingga abad 19 eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia,para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.
Teori Tiga Tahap Augus Comte
Tahap Teologis :Adalah tahapan pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia ini mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada diatas manusia.
Tahap Metafisis :
pada tahap ini manusia menganggap bahwa di dalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan,oleh karena itu mulai adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam.
Tahap Positif :
adalah tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah
Comte kemudian membagi sosiologi dalam dua jenis sosoilogi yaitu :
- Sosiologi statis yaitu memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat.
- Sosiologi dinamis yaitu memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.
Rintisan Comte tersebut disambut dengan baik oleh masyarakat luas hal ini dibuktikan dengan tampilnya beberapa tokoh ilmuwan besar dibidang sosiologi.
Tokoh Sosiologi
Berikut adalah nama tokoh-tokoh yang berjasa dalam disiplin ilmu sosiologi:- Herbert spencer
- Karl Marx
- Emile Durkheim
- Ferdinand Tonnies
- Georg Simmel
- Mark Weber
- Pitirim Sorokin
Semuanya berasal dari Benua Eropa dan masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pemikiran dan beragam pendekatan dalam mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan sosiologi sebagai sebuah ilmu.
Pendekatan Sosiologi
Herbert spencer :Memperkenalkan pendekatan “ Analogi Organik “ dimana dalam pendekatan ini memahami masyarakat seperti tubuh manusia sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
Karl Marx :
Memperkenalkan pendekatan “ Materlialisme dialektis “ yang menganggap konflik antar kelas sosial menjadi inti sari perubahan dan perkembangan masyarakat.
Emile Durkheim :
Memperkenalkan pendekatan “ Fungsionalisme “ yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai perekat atau pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
Marx Weber :
Memperkenalkan pendekatan “ Verstehen/pemahaman “,yang berupaya menelusuri nilai , kepercayaaan, tujuan dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli
Para ahli mempunyai pandangan berbeda dalam mendefinisikan Sosiologi. Berikut adalah beberapa definisi sosiologi menurut para ahli.Pitirin Sorokin
Nama lengkapnya adalah Pitirim Alexandrovich Sorokin (Питири́м Алекса́ндрович Соро́кин), lahir pada tanggal 2 Februari 1889 di Vologda Governorate adalah seorang sosiolog asal Rusia.Sorokin merupakan seorang akademisi dan aktivis politik, ia pindah dari Rusia ke Amerika Serikat pada tahun 1923 dan meninggal pada 10 februari 1968, di Winchester, Massachusetts. Pengertian sosiologi menurut Pitirin Sorokin adalah:
Pengertian Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial ( misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral ), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
Roucek dan Warren
Definisi sosiologi menurut Roucek dan Warren adalah:Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
William F.Ogburn dan Mayer F.Nimkopf
Pengertian sosiologi menurut William F.Ogburn dan Mayer F.Nimkopf adalah:Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu adanya organisasi sosial.
J.A.A Von Dorn dan C.J Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Marx Weber
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari dan berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
Paul B.Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
Sujono Sukamto
Sosiologi aalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-ola umum kehidupan masyarakat
William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan prilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan prilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengarahi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut
Dari berbagai Definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum.
Pokok Bahasan Sosiologi
Apa saja yang menjadi pokok bahasan sosiologi? Cek dibawah ini!1. Fakta sosial
Fakta sosial adalah cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.Contoh Fakta sosial
Di kampus seorang mahasiswa diwajibkan untuk datang tepat waktu, berpakaian rapi, dan bersikap hormat kepada dosen. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan kedalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar.
Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang ada di luar individu ( KAMPUS ), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu ( mahasiswa ).
2. Tindakan sosial
Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan prilaku orang lain.Contoh:
Mengasah batu akik untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi mengasah batu untuk dipamerkan dalam sebuah pameran batu akik dan mulia sehingga mendapat perhatian orang lain itu disebut tindakan sosial.
3. Khayalan sosiologis
Khayalan sosiologis diperlukan untuk dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia, menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah ada 2 yaitu troubles dan issue. Troubles adalah permasalahan pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Issue adalah merupakan hal yang ada diluar jangkauan kehidupan pribadi individu.
Contoh:
Jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur,maka pengangguran itu adalah troubles. Masalah individual ini dapat pemecahannya lewat peningkatan keterampilan pribadi.
Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada,maka pengangguran tersebut merupakan issue,yang pemecahannya memerlukan dan menuntut kajian lebih luas lagi.
4. Realitas sosial
Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai tabir dan mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga.Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif saja.
Perkembangan Sosiologi dari Masa ke Masa
Perkembangan sosiologi terbagi ke dalam 2 masa penting yaitu pada awal abad pencerahan dan perkembangan sosiologi era modern.1. Perkembangan pada abad pencerahan
Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada jaman dahulu, seperti Socrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja, tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan kemunduran.Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pakar dan pemikir diabad pertengahan seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas
Mereka berpendapat bahwa sebagai mahluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui,apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya.
Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa kini.
Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan ( sekitar abad ke-17M ), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini.
Baca Juga: Nilai-Nilai PancasilaPara ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia
Pengaruh perubahan di abad pencerahan
Perubahan-perubahan besar diabad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sepanjang abad ke-18 M.Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan dengan struktur yang lebih baru, hal ini jelas terlihat terutama dalam revolusi Amerika, Revolusi Industri dan Revolusi Prancis.
Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh tiga revolusi tersebut terasa pengaruhnya diseluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat
Gejolak abad revolusi
Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan.struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun rusak.bangsawan dan kaum rohaniawan yang semula bergelimang harta dan kekuasaan,disetarakan haknya dengan rakyat jelata.Raja yang semula berkuasa penuh kini harus memimpin berdasarkan Undang-Undang yang telah ditetapkan.Banyak kerajaan –kerajaan besar di eropa yang jatuh dan terpecah belah.
Revolusi perancis
Dalam era revolusi Perancis ini ada hal mendasar terjadi yaitu kultur masyarakat yang semula menganut kultur struktur masyarakat feodal berubah menjadi masyarakat bebas.Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan manusia/masyarakat harus dapat dianalisis,mereka telah meyakinkan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan, dan kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah di antisipasi secara dini.
Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat artinya :
- Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.
- Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan-perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.
Dengan metode ilmiah yang tepat ( penelitian berulang kali,penjelasan yang teliti,dan perumusan teori berdasrkan pembuktian ),perubahan masyarakat sudah dapat di antisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.
2. Kelahiran sosiologi modern
Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada.Mengapa bukan di Eropa ?.. (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya).
Pada permulaan abad ke 20, gelombang besar imigran berdatangan ke amerika utara.gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk,munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain-lain.
Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakan.
Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berfikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala eropa tidak relevan lagi.
Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu maka lahirnya “SOSILOGI MODERN “.
Berkebalikan dengan pendapat para ahli sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung Mikro ( lebih disebut pendekatan Empiris ), artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta-fakta sosial yang muncul.
Berdasarkan pakta sosial tersebut dapat disimpulkan perubahan masyarakat secara menyeluruh, dan sejak saat itulah itulah disadari betapa pentingnya “ PENELITIAN/RESEARCH “ dalam sosiologi.
Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Pemikiran terhadap masyarakat lambat laun mendapat bentuk sebagai suatu ilmu pengetahuan yang kemudian terkenal dengan SOSIOLOGI.Pada abad ke 19 August Comte menulis beberapa buku yang berisikan pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat, jadi hasil pengkajian dari proses sebuah keilmuan dimulai dari penelitian permasalahan, gejala-gejala yang terjadi di masyarakat memasuki tahap akhir yaitu “ ILMIAH “.
Comte berkata bahwa Sosiologi adalah merupakan sebagai Ilmu Pengetahuan,yang khusus mempelajari atau membicarakan masyarakat atau Ilmu Pengetahuan yang mempelajari tentang Kemasyarakatan.
Karena itu sosiologi mengedepankan segala sesuatunya harus berdasarkan pengamatan, penelitian, bukan sebagai hasil spekulasi.
Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,ang selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan krisis setiap orang lai yang mengetahuinya.Ilmu pengetahuan dapat dibedakan menurut sifat dan objeknya.
Menurut sifatnya ilmu pengetahuan terbagi 2 kelompok :
- Ilmu pengetahuan yang bersifat eksak
- Ilmu pengetahuan yang bersifat non eksak
Ilmu pengetahuan menurut objectivitas terbagi dalam 4 kelompok :
- Ilmu matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu tentang Prilaku
- Ilmu pengetahuan tentang kerohanian
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
Sosiologi dikatakan sebagai ilmu pengetahuan dapat dilihat dari ciri-ciri kajian sosiologi itu sendiri. Dan berikut adalah ciri-ciri sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan.
- Sosiologi bersifat Empiris yaitu bahwa ilmu pengetahuan itu didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat “ Spekulatif “.
- Sosilogi bersifat teoritis yaitu bahwa ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha menyusun Abstraksi dari hasil Observasi dan menyusunnya menjadi sebuah teori.
- Sosilogi bersifat Komulatif yaitu bahwa teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti di perbaiki,memperluas dan memperhalus teori yang lama.
- Sosiologi bersifat non etis yang mempersoalkan fakta tertentu untuk tujuan menjelaskan fakta tersebut secara Analistis.
Sosiologi sebagai ilmu sosial
Sosiologi disebut merupakan Ilmu Sosial karena objeknya adalah masyarakat dan masyarakat mencakup beberapa unsur, yaitu:
- Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama.
- Bercampur untuk waktu yang lama
- Mereka menyadari bahwa mereka satu kesatuan
- Mereka merupakan suatu system yang hidup bersama
Pendapat ahli mengenai masyarakat sebagai sistem
- Plato ( 429-347 SM ) mengatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan Refleksi dari manusia perorangan dan suatu masyarakat akan mengalami kegoncangan.
- Aristoteles ( 348-322 SM ) dalam bukunya Politic tentang analisa mendalam terhadap lembaga-lembaga politik di masyarakat.
- Ibnu Khaldun ( 1332-1406 ) seorang ahli Filsafat Arab yang mengemukakan beberapa prinsip poko untuk menafsirkan kejadian-kejadian social dan peristiwa dalam sejarah.
- Renaissance ( 1200-1600 ) mengenai analisis timbul tenggelamnya negara-negara
- Thomas More dengan bukunya Utopia
- Campanella dengan karyanya City Of The Sun
- N.Machiavelli dengan analisis teori kekuasaan
- Hobes ( 1588-1679 ) karyanya berjudul The Leviathan mengenai kehidupan manusia yang berdasarkan hasrat manusia berkelahi.
- Jhon locke ( 1632-1704 ) teori ajaran-ajaran.
- J.J.Rousseau ( 1712-1778 ) dengan teori konsep kontrak social
- Saint Simon ( 1760-1825 ) menyatakan bahwa manusia hendaknya mendapat pengajaran dalam kehidupan berkelompok.
Mazhab –mazhab sosiologi setelah comte
1. Mazhab Geografi dan lingkunganMazhab Geografi dan lingkungan yang mengatakan bahwa manusia atau masyarakat hanya mungkin timbul dan berkembang apabila ada tempat berpijak dan tempat hidup.
Teori yang termasuk dalam mazhab ini adalah teori dari Edward Buckle dari Inggris tahun 1821-1862, Le Play dari Prancis tahun 1806-1888 dengan bukunya History Of Civilazation In England.
2. Mazhab Organis dan Evolusioner
Mazhab Organis dan Evolusioner adalah mazhab yang mengatakan bahwa suatu organisme akan bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan dengan adanya diferensiasi antara bagian-bagiannya, jadi teori ini ingin membuktikan bahwa manusia atau masyarakat tanpa diferensiasi pada tahap pra industri secara intern tidak stabil karena terlibat pertentangan-pertentangan pada dirinya sendiri, tokoh pada Mazhab ini adalah Herbert Spencer, W.G Summer dengan bukunya Folkway, Emile Durkheim dengan karyanya Division Of Labour, Ferdinand Tonnes.
3. Mazhab Formal
- Georg Simmel ( 1858-1918 ) dalam teorinya mengatakan bahwa elemen-elemen masyarakat mencapai kesatuan melalui bentuk-bentuk yang mengatur hubungan antara elemen-elemen tersebut.beliau juga berpendapat bhwa berbagai lembaga di masyarakat terwujud dalam bentuk Superioritas, subordinasi, dan konflik. pemikiran Georg Simmel terinspirasi dari ajaran-ajaran Immanuel Kant.
- Leopold Von Wiese ( 1876-1961 ) dia berpendapat bahwa sosiologi harus memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan antar manusia tanpa mengaitkannya dengantujuan-tujuan ataupun kaidah-kaidah.
- Alfred Vierkandt ( 1867-1953 ) menyatakan bahwa sosiologi menyoroti situasi-situasi mental yang berasal dari hasil perilaku yang timbulsebagai akibat interaksi antar individu dan kelompok dalam masyarakat.
4. Mazhab Psikologi
Gabriel Tarde ( 1843-1904 ) ahli dari Prancis dengan mengatakan tentang kejelasan gejala-gejala social didalam kerangka reaksi-reaksi psikis seseorang.
Richard Horton Cooley ( 1864-1926 ) ahli sosiolog dari Amerika Serikat mengatakan bahwa individu-individu dan masyarakat saling melengkapi,dimana individu hanya akan menemukan bentuknya dalam masyarakat.
L.T.Hobhouse ( 1864-1929 ) sosiolog Inggris yang sangat tertarik dengan pada konsep-konsep pembangunan dan perubahan social.
5. Mazhab Ekonomi
Ddalam mazhab ini lebih kepada penjelasan-penjelasan ajaran Karl Mark ( 1818-1883 ) dan ajaran Mark Webber ( 1864-1920 ). Dalam penjelasnnya Karl Mark mengatakan selama masyarakat masih terbagi dalam kelas-kelas, maka pada kelas yang berkuasalah akan terhimpun segala kekuatan dan kekayaan.
Sementara Mark Webber berpendapat bahwa bentuk organisasi social harus diteliti menurut prilaku warganya, yang memotivasinya serasi dengan harapan warga-warga lainya.
Metode penelitian dalam sosiologi
4 Metode yang digunakan dalam penelitian sosiologi yaitu:1. Metode Kuatitatif
Metode kualitatif yaitumetode yang mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-ngka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak,dalam metode ini termasuk metode histori dan metode komparatif.
2. Metode kuantitatif
Metode kuantitatif yaitumetode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur menggunakan scalar-scalar,indeks,tabel,dan formula-formula yang semuanya menggunakan ilmu pasti atau matemetika yang termasuk dalam metode ini adalah metode statisik yang bertujuan untuk untuk menelaah gejala-gejala-social secara matematis.
3. Metode induktif
Metode induktif yaitumetode yang mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam lapang yang luas.
4. Metode deduktif
Metode deduktif yaitupenggunaan proses sebaliknya yaitu mulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku secara umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan khusus
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Sosiologi: Pembahasan Lengkap Sosiologi"
Posting Komentar